Situs Makam Sunan Gunung Jati, siapa yang tidak tau tentang situs ini? Situs ini cukup terkenal dikalangan masyarakat Indonesia. Banyak masyarakat yang menjadikan situs ini sebagai salah satu tujuan wisata religi, terutama untuk masyarakat yang beragama Islam. Situs ini memiliki keistimewaan tersendiri karena terdapat makam salah satu Wali Sanga yang berjasa dalam penyebaran Agama Islam di Indonesia, yaitu Sunan Gunung Jati.

Baca juga informasi : wisata cirebon

Masyarakat tidak hanya datang untuk berziarah tetapi juga untuk mengenang jasa-jasa sang sunan, bahkan ada sebagian masyarakat yang mengharapkan barakah setelah datang kemari. Inilah yang menjadi alasan kecamatan situs makan tersebut bernama Kecamatan Gunung Jati yang semula bernama Kecamatan Cirebon Utara.

Situs Makam Sunan Gunung Jati tepatnya berada di Desa Astana Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon Jawa Barat. Desa Astana berbatasan langsung dengan Kota Cirebon, sehingga letaknya cukup dekat dengan pusat kota. Akses menuju situs makam inipun cukup mudah karena berada di jalan utama Kabupaten Cirebon.

Pengunjung yang tidak menggunakan kendaraan pribadi bisa datang dengan menggunakan kendaraan umum yang melewati depan kompleks makam. Apabila pengunjung datang dari arah Kota Cirebon maka kompleks makam berada disebelah kiri jalan.

Baca juga informasi : Kuliner Cirebon

Situs ini memiliki dua kompleks pemakaman. Makam Sunan Gunung Jati beserta lima ratus makam lainnya berada di Bukit Gunung Sembung. Makam Istri Sunan Gunung Jati yaitu Nyi Ratu Rara Semanding atau Putri Ong Tien Nio juga berada di kompleks ini. Istri Sunan Gunung Jati merupakan puteri dari Kaisar Hong Gie yang berasal dari Negeri China.

Hal ini menyebabkan hiasan makam hingga pengunjung yang datang tidak hanya warga lokal Indonesia tetapi juga warga Tionghoa. Sedangkan, letak kompleks satunya yaitu berada di Bukit Gunung Jati.

Baca juga informasi : Lowongan Kerja Cirebon

Bangunan di Makan Sunan Gunung Jati memiliki gaya arsitektur Jawa, Cina dan Arab. Arsitektur Jawa di makam ini terlihat dari bentuk gapura dan atap bangunan yang berbentuk limasan. Hiasan kaligrafi huruf Arab yang berada pada bagian-bagian dinding bangunan makam terukir dengan indah yang mencirikan kekhasan arsitektur Arab.

Sedangkan gaya arsitektur China terlihat dari tempelan-tempelan porselen yang menghiasi dinding. Konon katanya, porselen-porselen tersebut di datangkan langsung dari China. Tidak hanya porselen, nuansa China pun terasa dengan adanya ritus-ritus tempat warga Tionghoa sembayang.

Kompleks Makam Sunan Gunung Jati terbilang cukup unik karena bertingkat-tingkat dan memiliki sembilan pintu gerbang. Setiap gerbang memiliki nama tersendiri, yaitu Gerbang Gapura, Gerbang Krapyak, Gerbang Pasujudan, Gerbang Ratnakomala, Gerbang Jinem, Gerbang Rararog, Gerbang Kaca, Gerbang Bacem dan Gerbang Teratai.

Makam Sunan Gunung Jati sendiri terletak di tinggat tertinggi, jadi harus melewati setiap gerbang yang ada. Pengunjung biasa hanya bias berziarah atau mengunjungi makam sampai teras Gerbang Pasujudan. Sedangkan yang dapat mengunjungi sampai ke tingkat teratas dan melewati sampai Gerbang Teratai adalah keturunan Sunan Gunung Jati saja.

Pengunjung yang datang ke makam harus melepaskan alas kakinya ketika memasuki gapura. Hal ini dimaksudkan agar kebersihan di kompleks makam tetap terjaga. Tidak ada tarif khusus yang dikenakan kepada pengunjung yang datang. Pengunjung dapat memberikan sumbangan sukarela untuk para juru kunci yang berada disekitar makam. Situs Makam Sunan Gunung Jati juga dapat dikunjungi selama 24 jam.

Di kompleks makam terdapat fasilitas yang dapat digunakan oleh pengunjung, tentunya fasilitas-fasilitas tersebut dikenakan tarif sesuai dengan yang digunakan. Di sekitar makam terdapat pedagang cindramata, pedagang buah-buahan, warung makan, penginapan, masjid, tempat parkir, pendopo dan alun-alun.